Asosiasi Pengusaha Pakaian Indonesia (APPBI) telah memberikan strategi kepada para perajin batik agar dapat bertahan saat daya beli masyarakat turun. Hal ini dilakukan mengingat batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.
Menurut Ketua Umum APPBI, batik merupakan salah satu produk unggulan Indonesia yang memiliki nilai budaya tinggi. Namun, dengan adanya penurunan daya beli masyarakat akibat dampak pandemi Covid-19, para perajin batik pun turut merasakan dampaknya.
Untuk itu, APPBI memberikan beberapa strategi kepada para perajin batik agar dapat bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produk batik mereka. Dengan adanya platform online, para perajin batik dapat lebih mudah untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Selain itu, APPBI juga mendorong para perajin batik untuk terus melakukan inovasi pada desain dan motif batik mereka. Dengan terus mengikuti perkembangan tren fashion, para perajin batik dapat tetap bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Selain itu, APPBI juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para perajin batik agar dapat meningkatkan kualitas produk mereka. Dengan memiliki produk yang berkualitas, para perajin batik dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan.
Dengan adanya dukungan dan strategi dari APPBI, diharapkan para perajin batik dapat bertahan dan terus berkembang di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Dengan menjaga keberlangsungan industri batik, kita turut melestarikan warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.